Tuesday 13 August 2013

Mengenali Modus Tindak Kriminal Saat Menjual Mobil

Di jaman sekarang, kriminalitas seperti penipuan sudah terdengar tidak asing lagi. Penipuan juga dapat terjadi dalam proses transaksi jual beli mobil. Bagi Otofriends yang berminat untuk jual mobil bekas nya, harus berhati-hati dalam menghadapi calon pembeli mobil. Bukan mencurigai melainkan antisipasi. Tidak menutup kemungkinan jika Otofriends bertemu dengan calon pembeli mobil yang “nakal”, sehingga bukan untung didapat malah kerugian besar yang menimpa. Oleh sebab itu, sebelum melakukan proses transaksi jual beli mobil, baiknya Otofriends mengenali modus penipuan yang seringkali dipakai para penipu, antara lain:

1. Pembeli dan Call Center Bank Palsu
Dengan modus ini, calon pembeli 'palsu' akan berpura-pura menghubungi lewat nomor telepon yang sudah diiklankan. Selanjutnya, penipu mulai menjanjikan bahwa ia akan segera mentransfer sejumlah uang sebagai pembayaran uang muka. Tapi saat melakukan pengecekan di ATM, belum ada nominal yang dikirim. Sang penipu kemudian akan berkelit bahwa ada masalah yang disebabkan oleh pihak bank. Biasanya penipu dengan modus ini akan menawarkan untuk menghubungi call center bank bersangkutan, dimana call center bank atau nomor yang dihubungi ternyata juga merupakan salah satu komplotan penipu. Sehingga instruksi yang diberikan call center palsu akan mengelabui penjual. Penjual dituntut harus lebih cerdik lagi menghadapi penipuan bermoduskan seperti ini. Jika transferan uang tidak kunjung masuk, baiknya putuskan hubungan transaksi terlebih dahulu untuk mencari tahu dan menyelidiki tindak-tanduk si calon pembeli.

2. Hypnotist by Phone
Modus penipuan lainnya yang biasa terjadi berhubungan dengan ATM dan transaksi jual beli mobil bekas adalah hipnotis. Sekarang ini hipnotis dapat terjadi tanpa harus bertatap muka tetapi, hipnotis dapat terjadi melalui telepon. Otofriends jangan pernah menelepon calon pembeli dan mengatakan bahwa Otofriends sedang berada di ATM untuk mengecek transferan calon pembeli itu sudah masuk atau belum. Karena situasi ini biasa digunakan penipu untuk menghipnotis korbannya agar mentransferkan sejumlah uang ke rekening penipu.

3. Uang Palsu
Calon pembeli palsu dengan modus ini akan berpura-pura setuju untuk membeli mobil dan ingin melakukan transaksi pembayaran secara tunai. Dimana, pembeli palsu akan mengajak bertemu calon korbannya secara langsung dan diharapkan membawa semua surat kelengkapan mobil. Saat pertemuan terjadi, pembeli palsu akan membayar menggunakan uang palsu. Kenali uang yang digunakan calon pembeli tunai berdasarkan ciri khusus mata uang yang kita kenal. Dilihat, diraba, diterawang. Mungkin jika melakukan 3D untuk mengecek keaslian semua uang transaksi jual beli mobil akan sangat memakan waktu. Karena itu, siasati dengan memilih secara acak 30-50 lembar uang untuk dicek secara 3D. Bicara soal bertemu calon pembeli, baiknya lakukan di ruang publik yang ramai.

4. Test-Drive
Test-drive juga menjadi salah satu modus yang kerapkali digunakan komplotan penipu pembeli mobil palsu. Saat melakukan test-drive adalah peluang yang sangat besar bagi penipu untuk dengan mudahnya membawa kabur mobil hasil tipuannya. Awasi dengan baik calon pembeli yang ingin melakukan Test-drive. Jangan terima ajakan calon pembeli yang melakukan Test-drive jika ia ingin menentukan sendiri rute Test-drive nya. Kejadian pada salah satu transaksi jual beli mobil, yang memperkenankan calon pembeli palsu-nya menentukan rute Test-drive nya sendiri dan malah mengarah ke tempat yang telah ditunggu komplotannya, lalu membius penjual mobil. Hindari modus ini dengan menentukan sendiri rute Test-drive yang aman.

Demikian beberapa modus penipuan yang sering digunakan komplotan pembeli palsu. Sehingga Otofriends harus berhati-hati dalam menghadapi kejanggalan yang umumnya terjadi dan sebaiknya cari tahu sedetail mungkin tentang latar belakang calon pembeli mobil.

Bukan bermaksud menCURIGAi, tapi meng-ANTISIPASI. :)
Source: YP/TA Otopedia.com

No comments:

Post a Comment